Monday, April 13, 2015
DRAMA CINTA RAJMANDIR
Gedung berwarna terakota itu,
dengan anggunnya menyambut kedatangan kami. Ia masih berdiri tegap walaupun
sudah puluhan tahun usianya. Menonton film disini sudah menjadi hal yang
kunanti-nanti. Bukan hanya sekedar bioskop biasa, tetapi bioskop tua dan
bersejarah yang wajib didatangi penggila film Bollywood seperti aku. Ketika
datang aku sempat heran, karena kupikir sedang ada acara khusus yang
berlangsung, melihat dari rapinya pakaian para pria dan cantiknya sari-sari
yang digunakan para wanita. Ketika sampai di loket pembelian tiket yang
terletak di luar gedung pun kami dibuat bingung karena tempat duduknya dibagi
menjadi beberapa kelas yaitu silver, gold, diamond. Entah karena melihat
kebingungan kami atau melihat kami sebagai wisatawan, akhirnya si penjual tiket
memberikan tiga tiket kepada kami tanpa kami tahu itu di kelas yang mana,
karena keterangan di tiket tentu saja ditulis dalam bahasa India. Kami pun
tidak terlalu mempermasalahkannya karena harga tiketnya tidak jauh berbeda
dengan tiket di Indonesia.
Masih ada satu jam sebelum
pertunjukkan film dimulai. Namun tidak seperti gedung bioskop pada umumnya,
yang bisa menunggu santai di dalam sebelum film diputar. Gedung itu mempunyai
jadwal buka tutup pintu yang ketat. Ketika akhirnya pintu dibuka dan kami masuk
kedalamnya aku terkejut. Begitu masuk ke dalam lobby utama gedung, aku seolah
ditarik ke tahun 70-an. Gedung yang bergaya moderne art itu, begitu cantik dan
mewah, seolah waktu tidak bergeser dari situ. Atapnya terdapat chandelier
kristal besar, dan dipinggirannya terdapat kristal-kristal kecil dalam suatu
pola, kemudian plafonnya terdapat kristal-kristal yang menyebar. Seluruh
dindingnya terdapat berbagai ornamen gaya eropa yang sama mewahnya, lantainya
pun dilapisi karpet tebal. Dibantu dengan pencahayaan yang romantis, membuatku begitu
terpukau, ini adalah bioskop terhebat yang pernah kulihat. Bahkan membeli
popcorn disana pun menjadi sesuatu yang menyenangkan. Akhirnya film pun segera
dimulai, kemudian kami diarahkan sesuai keterangan pada tiket kami. Betapa
terkejutnya saya, ternyata tempat duduk kami berada pada sebuah balkon layaknya
menonton opera, dan memang keseluruhan tempat tersebut seperti sebuah
pertunjukkan opera lengkap dengan tirai merahnya.
Film yang kami saksikan saat itu
adalah sebuah film komedi Romantis berjudul “Tere Naal Love Ho Gaya” yang
dibintangi Ritesh Desmukh dan Genelia D’Souza. Walaupun hanya setengah mengerti
tapi kami masih bisa ikut menikmati dan tertawa. Aku pun memperhatikan bahwa
penonton-penonton sangat ekspresif. Berbagai komentar mereka lemparkan, tertawa
bersama, bahkan ikut menari dan menyanyi pada bagian-bagian film. Lalu betapa
terkejutnya ketika di tengah film yang sudah berlangsung satu jam setengah tiba
layar gelap dan bertuliskan Intermezzo, penonton pun tiba secara serempak
keluar dari ruangan pertunjukkan. Aku, kakakku, dan suamiku hanya bisa
mengikuti dengan tanda tanya besar. Ternyata barulah kami tahu untuk mengatasi
panjangnya film yang biasanya berdurasi tiga jam, maka biasanya diberikan waktu
rehat kira 15 menit untuk ke kamar mandi atau membeli makanan dan minuman,
karena memang tidak diperkenankan membawa makanan dan minuman ke ruang
pertunjukkan.
Setelah kami masuk kembali
suasana pun semakin menarik, penonton semakin larut dalam cerita, ada pula
suami yang terus berpelukkan dengan istrinya sambil memandang mesra selama sisa
film, walaupun mereka pasangan yang tak lagi muda namun tak kalah dengan
pasangan muda mudinya. Akupun tak ketinggalan, entah terbawa suasana atau tidak,
akupun menggenggam tangan suamiku, karena dialah sekarang aku bisa mencapai
impian terbesar dalam hidupku. Ketika film usai semua penonton memberikan
standing ovation dan diwarnai siul-siulan disana sini. Dan yang membuatku
terkejut ternyata kakak dan suamiku yang biasanya menolak mentah-mentah jika
diajak nonton film India, juga menikmatinya sama seperti aku.
Itulah Rajmandir, bioskop
kebanggaan kota Jaipur yang telah berdiri sejak tahun 1976. Ia menjadi saksi
sejarah perfilman Bollywood. Berbagai pemutaran perdana film-film besar dan
sukses telah diadakan disini. Pada masa keemasannya bintang-bintang besar film
Bollywood pun hadir disini. Dan hingga kini tidak sedikitpun kehilangan
keajaibannya.
Peristiwa yang takkan pernah
kulupakan seumur hidupku. Tak percaya rasanya, akhirnya aku mencapai Impian
terbesarku, yaitu menapak di tanah India. Setelah bertahun-tahun lamanyan menanti
dan mendamba dengan berbagai keraguan.
Kisah Rajmandir takkan ada habisnya, film "Tere Naal Love Ho Gaya" akan terus bergaung (bahkan soundtrack film tersebut masuk kedalam playlist suamiku)...Begitu pula impianku yang berulang, akan kembali menapak India.
Subscribe to:
Posts (Atom)