Sunday, March 10, 2019

The House Tour Hotel, Bikin Susah Gerak.








Apakah hotelnya sempit, sampai bikin susah gerak? Eitsss tahan dulu, baca dulu yah cerita berlibur dadakan kali ini. Karena ngerasa timingnya pas, kami memutuskan untuk liburan ke Bandung. Biasanya kenyamanan hotel jadi pertimbangan kalau sedang bepergian dengan anak, maklum anak saya kalau pindah tempat suka susah tidur. Akhirnya kita menemukan satu hotel yang bikin saya, suami dan anak happy.

Beberapa tahun lalu, mungkin sempat tahu salah satu tempat menginap di Bandung yang  instagramable, bernama Oliver Hostelry. Saya dan keluarga juga sempat menginap disana (yang ternyata liburan terakhir keluarga kami dengan anggota keluarga yang komplit *eh kok jadi baper). Dulu kita seneng banget lihat tema-tema kamarnya sampai bingung milih mau yang mana. Kamarnya nyaman, suasananya asyik, dan tempatnya juga agak masuk ke perumahan sehingga tidak terlalu ramai. Namun Oliver Hostelry sekarang sudah tidak ada lagi.

Sempat kaget juga sih hotel yang kita suka udah ngga ada lagi. Tapi sepertinya Maja Group tidak ingin membiarkan penggemar sedih berlama-lama. Oliver Hostelry kini berganti menjadi The House Tour Hotel & Potting Shed. Lokasi dan gedungnya masih sama, tetapi dalamnya yang berbeda. Kalau dulu perbedaan kamar hanya ada pada tema-temanya. Sekarang perbedaannya ada pada ukuran kamar, jadi disana ada pilhan kamar Medium, Large dan Extra large.

Terus masih kece buat foto-foto ngga? Oh tenang aja, sepertinya itu memang spesialisasinya Maja Group yang juga menaungi Stevie 6 dan The Blackbird Hotel. Tiap kamarnya juga memiliki keunikannya sendiri, tapi kalau dulu per kamar temanya beda, sepertinya sekarang lebih ke perbedaan warna dan fasilitasnya saja. Ini juga hanya berdasarkan pengamatan di media sosialnya karena saya sendiri baru perdana kesana.

Kamar yang kami pilih adalah Extra Large, karena itu satu-satunya kamar yang menyediakan bath tub. Biar bocahnya senang dan juga biar emaknya muat bobonya, maklum ukuran badan sama kayak ukuran kamar. Jadi kalau biasanya kita pergi-pergi dulu sampai capek baru ke hotel, kemarin sengaja abis makan siang langsung check in, karena penasaran banget. Inilah penampakan kamarnya.



Ini berantakan karena tadi udah pada tidur-tiduran, kemudian harus mengalah demi kepentingan foto.




Jadi ceritanya sih cuma naro barang terus pergi lagi. Eh kok tiba-tiba pak suami langsung merebahkan badan “Ayah istirahat dululah bentar, kan capek habis nyetir” nah kan belum apa-apa udah mulai susah gerak dan dalam hitungan menit nampak pules. Sementara Ayahnya istirahat, terbukti si bocah ngga sabaran pengen berendam


                                                                
               


Sampai kamar mandinya aja detailnya dipikirin



Karena kita cuma satu malam jadi harus memanfaatkan waktu yang ada apalagi masih panjang ini list kulinerannya, namun ternyata kamarnya mengandung magnet yang bikin males. Dengan langkah berat, akirnya kami berhasil keluar kamar.

Selain perbedaan kamar, perbedaan juga terdapat pada fasilitas lainnya. Sekarang sambil menunggu antrian check in, ada ruang kecil untuk anak-anak nunggu sambil main atau baca buku. Disini juga sekarang terdapat Diner, jadi kalau mager bisa langsung makan disana aja. Disana pula kita sarapan (sudah include). Sarapannya dalam bentuk buffet, pilihannya ngga banyak namun lengkap dari buah, pastry, cereal, salad hingga makanan berat.



Kalau biasanya kami bangun pagi, sarapan kemudian check out terus lanjut jalan-jalan. Sekarang dengan alasan nunggu Ayah Jumatan (yang masih beberapa jam lagi) abis sarapan kita balik ke kamar dan goler-goler lagi, kemalasan gerak yang hakiki. Oh iya untuk kamarnya dilengkapi dengan fasilitas air panas, supaya bisa bertahan di dinginnya udara Bandung yang lagi sering hujan. Selain itu juga sudah tersedia penyeduh lengkap dengan kopi dan tehnya. Untuk harga kamarnya berkisar dari 450-850 ribuan aja, untuk weekday. Saran saya kalau mau booking mendingan langsung saja ke hotelnya, tanpa melalui aplikasi travel karena harganya lebih murah kalau langsung, selain itu di aplikasi tidak tersedia pilihan untuk kamar yang extra large.

Karena hotel ini berada di daerah Ciumbuleuit, dari Universitas Parahyangan masih keatas lagi dikit. Macetnya juga suka bikin males buat keluar, tapi ngga usah takut kalau kita terusin lagi keatas kita bakalan sampai ke kawasan wisata Punclut, yang sekarang sudah berkembang banget (untuk yang satu ini bakal dibahas lagi di postingan selanjutnya).

Masih ada satu spot lagi yang menjadi daya tarik tempat ini yaitu The Potting Shed, yang bisa banget buat ngopi-ngopi cantik atau mau makan siang disini. Jangan kaget kalau tempat ini jadi rebutan, rebutan untuk foto lebih tepatnya. Karena itulah yang saya temui dari semenjak datang, dan kebetulan The Potting Shed ini terlihat dari jendela kamar kami. Bahkan nih yah saking banyak spot bisa buat foto-foto kece, The House Tour menyediakan paket foto prewed juga loh.






Untuk makanan dan kopinya saya ngga bisa kasih review karena kebetulan kami makan disana pas saat sarapan saja, selebihnya makan diluar. Tapi kalau hotelnya gimana? Walau hotelnya bikin susah gerak karena terlalu nyaman, udah pasti puas banget, hotelnya kece dan pelayanannya ramah