Friday, January 13, 2017

Saat Lidah Berpesta di Thai Street




Salah satu cara mengenal negara-negara di dunia tanpa harus mengeluarkan biaya terlalu mahal adalah menyicipi kekayaan kulinernya. Karena masing-masing negara mempunyai bumbu dan rasa yang khas.


Gara-gara liat postingan di Instagram (saya emang gitu orangnya gampang tergoda) tiba-tiba jadi pengen Kha Niew Ma Muang alias mango sticky rice. Tetapi saya harus menghadapi kenyataan kalau saldo saya tidak mencukupi untuk ke Thailand. Tambah bikin bingung lagi saya tinggalnya di Bekasi, sejauh yang saya tahu rata-rata restoran Thailand yang ada restoran suki.

Memang manusia ga boleh sombong, berasa paling tahu, ternyata pengetahuan saya soal Bekasi belom sejauh itu hehe. Setelah tanya-tanya temen ada yg ngasih tahu soal restoran Thailand yg menunya lumayan variatif...langsung deh saya kesana
.
Thai Street yang ada di Grand Metropolitan ini tempatnya cukup menarik dan nyaman, bisa buat kumpul keluarga atau buat arisan.



Menu makanannya mulai dari Appetizzer sampai dessert. Tapi sayang rasanya kalau kesini cuma pesen Kha Niew Ma Muang ya kaannn. Jadi Inilah pilihan saya sekeluarga, lumayan banyak mengingat udah jam makan siang dan perut udah ga bisa diajak kompromi. Tanpa perlu menunggu lama pesanan kami pun datang

Pad See Ew Beef

Sekilas masakan ini seperti kwetiau goreng biasa, tapi tunggu sampai suapan pertama baru deh kita rasakan perbedaannya.  Paduan kecap manis, Nam Pla (kecap ikan khas Thailand) ditambah cucuran jeruk nipis dan cabai bubuk memberikan sensasi yang mengejutkan di lidah. Buat yang baru pertama merasakan mungkin sedikit aneh, karena ekspetasi awalnya adalah rasa kwetiau goreng pada umumnya. Namun kalau sudah meneruskan ke suapan-suapan selanjutnya bakal ketagihan sama sensasi rasanya, dan ngga berasa piring sudah bersih.
Ngga sah rasaya kalau ke Restauran Thailand tanpa memesan Tom Yum.

Ternyata saya baru tau kalau Tom Yam itu ada 3 jenis. Selama ini saya makannya yg Sea Food tapi beberapa tahun belakangan tiba-tiba saya alergi dengan Udang. Eitss jangan sedih saya masih bisa nikmati Tom Yam karena selain dengan Udang atau dikenal sebagai Tom Yum Goong atau dengan aneka sea food  yang disebut Tom Yam Talae (awalnya saya kira nama kedua jenis ini sama ternyata berbeda), masih ada Tom Yum Gai yaitu Tom Yam daging ayam, seperti yang saya pesan.

Belum sampai lidah wangi rempah-rempahnya  sudah menggoda. Dari penampakannya saja sudah terlihat kalau bumbu yang digunakan berlimpah. Gimana rasanya? Begitu suapan pertama rasa pedas, asam,asin, manis langsung pecah di mulut.  Wangi khas daun serai dan daun jeruk menyeruak hidung di tiap suapannya, berlomba dengan yang saya rasakan di Lidah. Agar tambah seru lagi, saya menambahkan sambal kecap asin dengan rawit potong. Dijamin satu mangkok jasmine rice ala Thailand ngga cukup untuk menemani masakan ini. Kemeriahan rasa inilah yang paling saya suka dari masakan Thailand, kita bisa merasakan berbagai macam rasa dalam satu waktu.

Setelah kemeriahan itu, saatnya menikmati si bintang utama yg menjadi alasan saya datang kesini. Yaitu Mango Sticky Rice


Walau sudah terbayang rasanya seperti apa tapi tetap terkejut karena rasanya sangat mendekati jika kita makan langsung di negara asalnya. Rasa manis gurih santan berpadu sempurna dengan ketan diimbangi dengan rasa masam dari buah mangga. Seolah menenangakan rasa panas dan pedas yang sebelumnya berpesta pora di mulut saya, jelas sudah ini jadi favorit saya.Untuk harga sendiri Thai Street memiliki harga yang cukup terjangkau tapi sayangnya porsinya kurang banyak hehehe.

Sayangnya yang lebih gawat lagi setelah memakan semua itu, saya jadi kebayang segarnya Pudding kelapa yang disajikan langsung di batoknya, atau kue Kanom Krok panas yang baru, Segarnya buah mangga yang berat satu buahnya bisa mencapai sekilo atau sekedar memberanikan diri menyicipi satu saja serangga goreng. Mudah-mudahan saya bisa segera ke Thailand *kodekeras.


No comments:

Post a Comment